Proyek Siluman Merajalela di Kabupaten Murung

KAB. MURUNG | Berdasarkan hasil temuan kami di lapangan terdapat beberapa proyek yang sedang berjalan dan sedang di kerjakan proyek jln Tbg Lahung Sei gula dan di duga proyek siluman, Kamis 12 September 2024.

Dikarenakan tidak di ketahui asal usul proyek tersebut akibat tidak ada papan plang proyek dan kantor dersiket pun tidak ada, sehingga sulit bagi masyarakat untuk mengetahui informasi asal usul proyek tersebut.

Dan kami dari awak media saat melewati jalan tersebut melihat ada proyek yang sedang di kerjakan dan bertanya kepada pekerja proyek tentang papan plang proyek, tersebut namun pekerja proyek tersebut tidak mau menjelaskan kepada kami awak media, bahkan kami awak media di marahi oleh salah seorang yang mengaku humas dari perusahaan yang sedang melakukan kegiatan proyek Tbg Lahung Sei gula.

Dan kami berusaha tidak terpancing dengan cara orang yang memarahi kami awak media dan memilih diam seribu bahasa, sehingga ada salah seorang yang mengaku sebagai keluarga haji manelpon teman  kami dan memarahi agar tidak mengganggu proyek jln Tbg Lahung Sei gula padahal kami tidak pernah melakukan kegiatan yang mengganggu terhadap pelaksanaan kegiatan proyek tersebut.

Padahal kami tau bahwa proyek tersebut sarat dengan dugaan koropsi, contoh bahan material, seperti batu,tanah Uruk,pasir di dapat dari tambang galian c ilegal sesuai dengan surat dari dinas perijinan yang telah di sampaikan ke awak media tentang daftar nama nama perusahaan yang memiliki ijin galian c di kabupaten murung raya.

Sehingga kami tidak melihat ada perusahaan yang memiliki ijin galian c di wilayah kecamatan permata intan dan dersiket, papan plang tidak di pasang , sehingga kami tidak mengetahui asal usul proyek tersebut dan berapa nilai pagu anggaran untuk pelaksanaan kegiatan proyek jln Tbg Lahung Sei gula.

Padahal kesemua itu ada anggarannya di dalam rap, namun kesemuanya itu tidak dilaksanakan dan kami berusaha berusaha meminta no hp bos pelaksana proyek tersebut dari salah seorang yang mengaku humas, namun tidak di berikan, sehingga kami tidak mendapatkan penjelasan dari pihak rekanan,dan kami dari awak media menulis berita tentang dugaan proyek siluman dan dugaan korupsi akibat kecewa  dengan sikap salah seorang yang mengaku keluarga saudara haji selaku pelaksana proyek tersebut dan memarahi salah seorang wartawan lewat telpon dan mencaci maki.

Sehingga kami menduga salah seorang wartawan yang menelepon dan memarahi wartawan kami itu di duga sebagai back setiap proyek dan berusaha untuk mengintervensi setiap wartawan/orang yang ingin konfirmasi tentang pelaksanaan proyek tersebut dan sampai berita ini ditulis dan sajikan ke publik kasikan  kami belum bisa mengetahui siapa pemilik perusahaan untuk pelaksanaan kegiatan proyek tersebut.

( Tim )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *